Pusat Oleh-oleh Terlengkap 'Batikta' Diluncurkan, Dorong Kolaborasi Pegiat Wisata Danau Toba

Pusat Oleh-oleh Terlengkap 'Batikta' Diluncurkan, Dorong Kolaborasi Pegiat Wisata Danau Toba

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE-Daerah wisata Balige, Tobasamosir, kini punya pusat jualan oleh-oleh yang lengkap; Batikta.

Pada hari ini, Sabtu (2/6/2018), fasilitas wisata terbaru di Kawasan Danau Toba itu resmi beroperasi.

Batikta, singkatan dari Batik Kita, adalah Batik Bercorak Batak, dengan tagline Kain Yang Bercerita.

Batikta menjual berbagai produk oleh-oleh berkualitas dengan harga yang transparan, dengan pelayanan yang ramah. Mulai dari kain batik, ulos, souvenir ukiran batak, kopi, sambal andaliman dan banyak lainnya.

Trisnayanti Pardede, founder Batikta, dalam sambutannya di acara soft opening kemarin menyampaikan, Batikta ingin mengangkat cerita tentang kawasan Danau Toba, melalui corak pakaian yang bisa digunakan dengan  bangga oleh semua orang.

“Bukan hanya orang Batak. Karena kearifan lokal yang terkandung di dalam setiap corak produk Batikta dilampirkan di kemasan produk. Jadi budaya Batak itu bisa semakin dikenal di Indonesia maupun dunia,” ujarnya.

Menurutnya, ada makna filosofis di setiap corak produk Batikta. Generasi muda yang relatif kurang terpapar informasi makna ragam corak ulos misalnya, menjadi paham kembali dan bercerita kepada teman-temannya apa makna filosofis dari pakaian yang digunakannya.

Eko Pardede Direktur Utama PT Lamuro Prima Pratama dan pendiri Batikta Trisna Pardede foto bersama Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Hulman Sitorus, Ketua BPODT Arie Prasetyo, Kadis Pariwisata Tobasa Arie Murphy Sitorus, dan Kadis Perizinan Tobasa.
Eko Pardede Direktur Utama PT Lamuro Prima Pratama dan pendiri Batikta Trisna Pardede foto bersama Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Hulman Sitorus, Ketua BPODT Arie Prasetyo, Kadis Pariwisata Tobasa Arie Murphy Sitorus, dan Kadis Perizinan Tobasa Ganyang Situmorang. 

Trisna menceritakan, Batikta dimulai pada tahun 2012, dimana mereka belajar bagaimana memindahkan corak kearifan lokal Batak di kain ulos maupun ornamen batak ke dalam kain batik.

Ia memilih batik karena Batik menurut Unesco adalah warisan budaya Indonesia, dan bisa digunakan dalam berbagai acara. 

Mereka memulai dari ruangan kecil ukuran 2x1 meter, meminjam ruang tamu orang tua mereka di daerah Tampubolon, Balige.

Setiap tahun, jumlah pengunjung yang datang berbelanja semakin banyak. Bahkan pada hari Natal dan Tahun baru, lokasi ruang tamu yang mereka gunakan sudah tidak mampu menampung wisatawan yang berbelanja.

Akhirnya pada akhir tahun 2017, Batikta memulai pembangunan gedung baru, yang diberi nama Lamuro Square.

Lamuro adalah nama Badan Usaha  Batikta yang dalam bahasa Batak artinya Semakin Datang, Semakin bertumbuh. Artinya, Batikta ingin dengan hadirnya gedung ini adalah akan semakin banyak kolaborasi yang bisa dilakukan dengan para pelaku wisata di kawasan Danau Toba.

Produsen ulos, souvenir, makanan bisa saling bekerjasama untuk menghadirkan layanan wisata yang nyaman dan terpercaya.

Tim Batikta melayani tamu.
Tim Batikta melayani tamu. 

Wakil Bupati Toba Samosir, Hulman Sitorus dalam kata sambutannya pada soft launching mengatakan, kehadiran Batikta di tempat yang baru ini sangat didukung oleh pemerintah.

“Ini adalah salah satu contoh peranan swasta yang nyata, berinisiatif membangun wisata di danau toba, walaupun masih penuh resiko. Jika semakin banyak orang berkolaborasi, bergerak bersama, maka wisata di Kawasan Danau Toba akan cepat berkembang,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Badan Otorita Danau Toba (BODT) Arie Prasetyo menyampaikan bahwa kehadiran Batikta dengan lokasi baru dan fasilitas di dalamnya sesuai dengan harapan Presiden Jokowi yang menginginkan adanya pusat souvenir dan rumah makan di kawasan Danau Toba yang representatif.

“Saya berharap, di Gedung ini Batikta akan punya juga restauran yang bagus sehingga kita tidak lagi kebingungan bisa makan dimana jika melewati Balige, menjadi one stop service untuk wisata,” ujarnya.

Masih dalam acara soft opening Batikta ini, Trisna dalam keterangannya juga menyampaikan, bahwa lantai 1 gedung akan digunakan untuk memajang produk fashion dan oleh-oleh makanan, lantai dua akan menjadi cafe dan restauran yang nyaman dengan lokasi indoor dan outdoor. Yang tidak kalah penting adalah disediakan toilet bersih yang bisa digunakan untuk mandi juga.

Untuk tempat ibadah,  lokasi Batikta di apit oleh Gereja HKBP Tampubolon dan mesjid Al-Muhajirin sehingga wisatawan yang ingin ibadah terfasilitasi dengan baik. 

Semua fasilitas ini menjadi kebanggaan dan  cerita baik dalam wisata di kawasan Danau Toba. (*)



Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pusat Oleh-oleh Terlengkap 'Batikta' Diluncurkan, Dorong Kolaborasi Pegiat Wisata Danau Toba, http://medan.tribunnews.com/2018/06/03/pusat-oleh-oleh-terlengkap-batikta-diluncurkan-dorong-kolaborasi-pegiat-wisata-danau-toba?page=2.

Editor: Liston Damanik





Related Posts: