Trisna: Exclusive & Limited Batikta segera hadir!

Trisna: Exclusive & Limited Batikta segera hadir!

Sekitar tahun 2013 Batikta diperkenalkan pertama kali di Balige, Batikta langsung dihadapkan pada stigma "mahal kali pun batiknya Batikta itu". 

Saat itu,  selembar kain batik di Batikta rata-rata dijual di range harga Rp 300.000 hingga Rp 500.000 ; baju Batikta di kisaran Rp 450.000 hingga Rp 850.000.
Dibandingkan dengan kualitas produk yang sama dijual di wilayah Jawa,  saya sangat yakin itu harga yang murah pada saat itu, margin profit pun memang ditekan, 
pemahaman saya atas konsep "hanya berikan yang terbaik"  masih sangat mentah.  Kata Trisna mengenang.

Produk saat itu mayoritas batik tulis,  detail ulos dan gorga dilukis indah dan rumit di kain-kain putih, pengerjaan satu lembar kain saja bisa memakan waktu 1-2minggu, pewarnaan tersendiri, hingga tiap corak menjadi limited dan hampir tidak ada yang sama satu sama lain. 

Diluar ekspektasi saya,  tamue Batikta menjadi terbatas. Padahal cita-cita Batikta adalah menyebarkan kecintaan pada Bonapasogit seluas-luasnya, kondisi saat itu sudah bertentangan dengan tujuan.  Dalam evaluasi bersama internal Batikta,  Saya memahami bahwa produk terbaik bukan hanya memiliki arti "exclusive or/and limited", namun menuangkan ide dan cinta dalam produknya,  meniatkan hal baik dalam produknya,  sehingga dengan pikiran baik itu sudah pasti tidak akan memberikan produk abal-abal.

Maka 2014 kami putuskan untuk menghentikan dulu produk "mahal" - nya dan dimulailah era baru memperbanyak produk Batikta Lamuro dengan jenis batik cap, menambah lini produk ke kaos bertema Batak,  menjalin kerjasama ke penenun ulos dan pengukir serta pengrajin-pengrajin lokal lainnya,  memperkenalkan lebih banyak cerita dari Bonapasogit hingga hari ini dengan range harga produk sudah dimulai dari Rp 10.000.

Apakah konsep "exclusive and limited"  yang saya terapkan di awal itu salah? 
Tidak,  tentu saja tidak. 
Hanya konsep itu muncul belum pada waktunya,  prematur jika dibandingkan dengan tujuan utama kami saat itu. 
Akan tiba waktunya dimunculkan kembali untuk menjawab kerinduan para tamue yang menginginkan jenis produk "exclusive and limited".  
Kami sedang menyiapkan jawabannya :) 

Terimakasih seluruh tamue untuk dukungannya yang selalu menyemangati kami selama ini.  HORAS!!!, ujar Trisna menutup catatan nya.

Catatan Trisna Pardede, Pendiri dan Direktur Marketing Pemasaran Batikta

P. S. 
Bulan lalu menemukan kain Batikta ini di lemari stock,  salah satu kain limited dari produksi tahun 2012. Sudah 5tahun bersembunyi.  Warnanya masih sangat bagus,  coraknya terinspirasi dari motif Ulos Sadum dan ulir-ulir panjang di Ulos Ragidup, dikombinasikan dengan Gorga Ipon-ipon.
Akhirnya saya jahitkan dan dipakai hari ini.
Cantik kan? 
Makasiiihhh :D :D :D


Related Posts: